Selasa, 27 Maret 2012

Hypno Teaching

Hypnoteaching
Metode pembelajaran lain yang kini tengah dikembangkan adalah metode belajar hypnoteaching. Hypnoteaching adalah metode pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar karena alam bawah sadar lebih besar dominasinya terhadap cara kerja otak. Hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode belajar mengajar seperti quantum learning, accelerate learning, power teaching, Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan hypnosis.
Kelebihan dari pembelajaran hypnoteaching Proses belajar mengajar yang lebih dinamis dan ada interaksi yang baik antara pendidik dan peserta didik. Peserta didik dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya. Proses pemberian ketrampilan banyak diberikan disini. Proses pembelajarannya lebih beragam. Peserta didik dapat dengan mudah menguasai materi, karna termotivasi lebih untuk belajar. Pembelajaran bersifat aktif. Pemantauan terhadap peserta didik lebih intensif. Peserta didik lebih dapat berimajinasi dan berfikir kreatif. Peserta didik akan melakukan pembelajaran dengan senang hati. Daya serapnya lebih cepat dan lebih bertahan lama, karena peserta didik tidak menghafal. Perhatian peserta didik akan tersedot penuh terhadap materi
Kekurangan dari pembelajaran hypnoteaching. Metode ini belum banyak digunakan oleh para pendidik di Indonesia. Banyaknya peserta didik yang ada disebuah kelas, menyebabkan kurangnya waktu dari pendidik untuk memberi perhatian satu per satu peserta didiknya. Perlu pembelajaran agar pendidik bisa melakukan Hypnoteaching. Tidak semua pendidik menguasai metode ini. Kurangnya sarana dan prasarana yang ada disekolah
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan hypnoteaching adalah
Niat dan motivasi dalam diri.Kesuksesan seseorang tergantung pada niat seseorang untuk bersusah payah dan kerja keras dalam mencapai kesuksesan tersebut. Niat yang besar akan memunculkan motivasi serta komitmen yang tinggi pada bidang yang di tekuni.
Pacing. Langkah kedua ini adalah langkah yang sangat penting. Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain atau peserta didik.
Prinsip dasar di sini adalah “manusia cenderung, atau lebih suka berkumpul / berinteraksi dengan sejenisnya / memiliki banyak kesamaan”. Secara alami dan naluriah, setiap orang pasti akan merasa nyaman dan senang untuk berkumpul dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengannya sehingga akan merasa nyaman berada di dalamnya. Dengan kenyamanan yang bersumber dari kesamaan gelombang otak ini, maka setiap pesan yang disampaikan dari orang satu pada orang-orang yang lain akan dapat diterima dan dipahami dengan sangat baik.
Leading.Leading berarti memimpin atau mengarahkan setelah proses pacing kita lakukan. Setelah melakukan pacing, maka peserta didik akan merasa nyaman dengan kita. Pada saat itulah hampir setiap apapun yang kita ucapkan atau tugaskan pada peserta didik, maka peserta didik akan melakukannya dengan suka rela dan bahagia. Sesulit apapun materinya, maka pikiran bawah sadar peserta didik akan menangkap materi pelajaran kita adalah hal yang mudah, maka sesulit apapun soal ujian yang diujikan, akan ikut menjadi mudah, dan peserta didik akan dapat meraih prestasi belajar yang gemilang.
Gunakan kata positif. Langkah berikutnya adalah langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading. Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau menerima kata negatif. Kata-kata yang diberikan oleh pendidik entah langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi kondisi psikis peserta didik. Kata-kata  yang positif dari pendidik dapat membuat peserta didik merasa lebih percaya diri dalam menerima materi yang diberikan. Kata-kata tersebut dapat berupa ajakan dan himbauan. Jadi apabila ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh peserta didik, hendaknya menggunakan kata ganti yang positif untuk mengganti kata-kata negatif tadi. Sebagai contoh apabila akan menenangkan kelas yang ramai, biasanya kata perintah yang keluar adalah “jangan ramai”. Kata-kata “jangan ramai” ini dalam pengaplikasian hypnoteaching hendaknya diganti dengan “mohon tenang”, dan sebagainya.
Berikan pujian. Salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah adanya ‘reward and punisment’. Pujian merupakan reward peningkatan harga diri seseorang. Pujian merupakan salah satu cara untuk membentuk konsep diri seseorang. Maka berikanlah pujian dengan tulus pada peserta didik. Dengan pujian, seseorang akan terdorong untuk melakukan yang lebih dari sebelumnya.
Modeling. Modeling adalah proses memberi tauladan atau contoh melalui ucapan dan perilaku yang konsisten. Hal ini sangat perlu dan menjadi salah satu kunci hypnoteaching. Setelah peserta didik menjadi nyaman dengan kita. Maka perlu pula kepercayaan (trust) peserta didik pada kita dimantapkan dengan perilaku kita yang konsisten dengan ucapan dan ajaran kita. Sehingga kita selalu menjadi figur yang dipercaya.
Untuk mendukung serta memaksimalkan sebuah pembelajaran hypnoteaching, hendaknya pendidik dapat melakukan hal-hal dengan Kuasai materi secara komprehensif. Libatkan peserta didik secara aktif. Upayakan untuk melakukan interaksi informal dengan peserta didik. Beri peserta didik kewenangan dan tanggung jawab atas belajarnya. Meyakini bahwa cara manusia belajar adalah berbeda satu sama lain. Yakinkan peserta didik bahwa mereka mampu. Beri kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu secara kolaboratif atau kooperatif. Upayakan materi yang disampaikan kontekstual. Berikan umpan balik secara langsung dan bersifat deskriptif.  Menambah pengalaman dengan meningkatkan jam terbang






Hypnoteaching (hipnoterapi dalam pendidikan) merupakan hal yang bagus untuk diterapkan dalam dunia pendidikan karena dapat membuat proses belajar mengajar menjadi lebih baik, kata psikolog dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Dr Rahma Widyana MSi.
“Hypnoteaching menekankan pada komunikasi alam bawah sadar sang murid, baik yang dilakukan dalam kelas maupun luar kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya sugesti dan imajinasi,” katanya di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia pada seminar hipnoterapi untuk pendidikan yang lebih baik, sugesti memiliki kekuatan yang luar biasa. Kemampuan sugesti yang terus terngiang di otak mampu mengantarkan seseorang pada apa yang dipikirkan.
Contohnya, penyanyi Agnes Monica ketika akan konser di Hongkong kakinya patah, namun karena selalu mensugesti pikirannya dengan keberhasilan konsernya, pada akhirnya Agnes sukses.
Ia mengatakan imajinasi merupakan proses membayangkan sesuatu terlebih dulu baru melakukannya. Seorang guru atau dosen harus mampu membiarkan siswa atau mahasiswa berekspresi dan membiarkan mereka mengimajinasi.
“Itulah yang diharapkan dari hipnoterapi dalam pendidikan bahwa guru, dosen, siswa, dan mahasiswa dapat melakukan proses belajar mengajar dengan baik untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. Biarkan guru tersugesti untuk mengajar lebih baik, dan biarkan murid mengimajinasi,” katanya.
Sementara itu, praktisi hipnoterapi Sudibyo Sulistiyo mengatakan hipnoterapi atau yang biasa disebut hipnotis sering mampir di telinga masyarakat pada akhir-akhir ini.
“Acara televisi pun sering menayangkan reality show ala hipnoterapi. Contohnya seorang ahli hipnoterapi menghipnotis seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan oleh ahli tersebut,” katanya.
Dalam hal negatif, menurut dia, hipnotis sering digunakan untuk melakukan kejahatan seperti gendam. Namun di sisi lain, hiphoterapi bisa digunakan untuk mensugesti diri agar lebih bersemangat dalam mencapai apa yang dicita-citakan.
“Jadi, hipnoterapi ternyata bisa memberikan efek positif pada diri kita. Melalui hipnoterapi, seseorang bisa mensugesti dirinya untuk lebih bersemangat menjalani hidup ini guna meraih apa yang diinginkan,” katanya.(*an/z)

SUNGGUH “MUBADZIR” OTAK SISWA INDONESIA
Manusia secara fitroh penciptaan telah dianugerahi kekuatan pikiran yang sangat luar biasa. Dewasa ini manusia Indonesia sedang dipusingkan” dengan adanya fenomena otak tengah. Padahal semua itu sudah ada dalam diri, hanya saja kebanyakan manusia tidak mengetahui apalagi mengsplorasinya. Kedahsyatan kekuatan pikiran yang sebenarnya belum bisa dimaksimalisasi oleh sistem pendidikan Indonesia warisan penjajahan.
Para siswa mulai dari murid kelas dasar (SD) hingga perguruan tinggi (PT) hanya disiapkan sebagai tenaga kerja atau “robot-robot industri”. Sekolah dan kampus hanya memproduksi para calon tenaga kerja yang siap dipasarkan dalam lapangan pekerjaan. Otak para anak didik hanya disiapkan untuk menjadi pegawai dan buruh. Otak anak bangsa Indonesia hanya dipakai hanya sebatas menghafal angka dan huruf saja. Mencari nilai dikertas dan ijasah untuk kemudian dijual kepada perusahaan, instansi, kantor dan berbagai lapangan kerja lain. Hypnoteaching muncul untuk memberikan kontribusi peringatan akan kedahsyatan otak yang untuk sementara waktu sering mubadzir disekolahan.
APA ITU HYPNOTEACHING
Hypnoteaching merupakan improvisasi dari sebuah metode pembelajaran dan pendidikan. Hypnoteaching mencoba hadir dengan menyuguhkan sebuah pendekatan konseptual baru dalam bidang pendidikan, pembinaan dan sekaligus “pencerahan dan pengobatan” pada para siswa yang bermasalah. Hypnoteaching merupakan perpaduan antara kedahsyatan ilmu hipnosis dengan kemuliaan ilmu pendidikan.
Dewasa ini sekolah sering kali merasa kelimpungan dan kebingungan dalam menghadapi fenomena problematika siswa. Mulai dari faktor kemalasan, keminiman minat belajar dan motivasi menuntut ilmu yang sangat rendah. Disamping itu, banyak diantara para pelajar yang suka berbuat ulah, suka bikin onar dan masalah, pacaran kelewat batas, berkelahi, merokok, minum-minuman keras hingga pada taraf yang lebih mengerikan. Dalam sisi yang lain para guru juga belum bisa memberikan jalan keluar yang bijak selain memberikan hukuman dan mengeluarkan siswa yang bermasalah.
Pada sisi lain, kegiatan belajar mengajar dikelas terasa begitu membosankan, menyebalkan dan terasa laksana penjara. Siswa dan guru sama-sama tidak bisa menikmati proses KBM dengan penuh suka cita. Rasa pusing, malas, monoton, emosi dan berbagai energi negatif setiap hari bersarang dalam hati dan pikiran. Hypnoteaching hadir sebagai sebagai “obat” bagi sakitnya sistem kegiatan belajar mengajar disekolah, yang sampai saat ini sangat terasa….!.
MANFAAT HYPNOTEACHING
1.     Proses pembelajaran terasa lebih mengasyikan dan menyenangkan
2.     Menghadirkan pendekatan hati sanubari dalam proses KBM dan diluar kelas (menjalin hubungan harmonis antara guru & siswa)
3.     Menarik perhatian siswa dengan berbagai permainan kreasi
4.     Mengatasi anak-anak yang malas belajar dengan komunikasi diri
5.     Membantu persoalan psikologis mentalitas siswa dengan The Power of Mind (kekuatan pikiran manusia).
6.     Menyembuhkan kecanduan rokok, minuman keras dalam 20 menit
7.     Mengobati sakit hati dan problem pikiran siswa dan guru, dalam waktu 15 menit.
8.     Mengungkit semangat belajar siswa dengan permainan hipnosis.
9.     Menyembuhkan penyakit spikosomatik siswa dan guru melalui program Subcuoncius Mind.
10.  Mematahkan kekuatan “ego” siswa yang sok kuat, sok berkuasa, sok jago dan sok hebat melalui trik-trik ringan hipnosis dan lain-lain.
RAHASIA HYPNOTEACHING
Hypnoteaching hanya bermain dalam tataran kekuatan pikiran alam bawah sadar. Sebuah kekuatan pikiran yang secara fitroh kodrati telah diberikan Allah kepada setiap manusia. Dengan menguasai hypnoteaching, maka para guru dan pendidik akan memahami pola kerja pikiran yang sebenarnya. Adanya kapasitas otak, otak kanan, otak kiri, otak tengah, gelombang otak, pikiran sadar dan bawah sadar, hormon yang diproduksi oleh otak dan terkait dengan kesehatan tubuh. Hypnoteaching murni bermain dalam tataran eksplorasi alam pikiran saja, tidak ada unsur-unsur magis disini.

Tips #1: Kuasai Materi Secara Komprehensif
Penguasaan materi sanngat esensial untuk dapat melaksanakan tugas mengajar dengan baik dan menarik. Pasalnya kenapa? Ketika suatu ketika saya diminta berbicara tentang Training Needs Assessment oleh suatu lembaga, jujur saya tidak PeDe, walaupun mengetahui tentang training needs assessment. Tapi ketika saya mengajar mahasiswa tentang pengantar teknologi pendidikan, katakanlah. Kepercayaan diri tinggi, karena memang menguasai betul tentang hal tersebut. Jika kita menguasai secara komprehensif, tentu akan mampu memberikan contoh, analogi, ilustrasi yang beragam dan sesuai dengan konteks serta dapat menyesuaikan dengan latar belakang audiens.Coba kalau kita tidak benar-benar menguasai, wauah bakal keringet dingin. Betul, gak? Kunci pertama, menguasai materi.
Tips #2: Libatkan Peserta Secara Aktif
Ketika saya diminta untuk menjadi pembicara dalam suatu pelatihan, atau mengajar untuk suatu mata kuliah tertentu, hal pertama yang saya pikirkan adalah “Pengalaman belajar (aktifitas belajar) seperti apa saja yang harus saya siapkan agar peserta terlibat aktif.” Memikirkan strategi pembelajaran aktif seperti ini bukan perkara mudah, tapi secara kreatif mutlak kita lakukan atau. Pembelajaran tanpa melibatkan peserta belajar secara aktif, ibarat menabur garam di laut. Bahkan seorang orator ulungpun pada dasarnya telah berusaha mengaktifkan otak audiensya dengan berbagai cara sehingga terpukau (hypnoteaching). Ada ungkapan mengatakan bahwa, “We can teach fast, but they can forget it much more faster!”. Jadi, upayakan janga selalu terpaku pada ceramah atau mencekoki informasi saja.
Tips #3: Upayakan untuk Melakukan Interaksi Informal dengan Peserta
Kadang-kadang guyon, atau berbincang di sela-sela istirahat atau sebelum memulai materi sangat penting untuk mencairkan suasana. Dan tidak hanya itu, akan membangkitkan motivasi dan keterlibatan peserta dalam pembelajaran. Jangan sampai, sudah datang terlambat, langsung bicara, “Baik Bapak dan ibu sekalian, sesi ini kita akan ,……………”. Basa-basi, kalau perlu dengan guyon terutama diawal-awal memulai pembicaraan biasanya sangat ampuh. Saya biasa menyiapkan “ice breaker” yang lucu sebelum memulai pelatihan atau perkuliahan.
Tips #4: Beri Kesempatan Peserta Kewenangan dan Tanggung Jawab atas Belajarnya
Peserta akan termotivasi jika mereka diberi kewenangan untuk menentukan sendiri cara belajarnya. Saya, biasanya membangun komitmen atau aturan bersama sebelum memulai pelatihan atau perkuliahan. Dalam membangun komitmen atau aturan bersama ini, dibahas bebagai hal yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan, dimana keputusannya diambil bersama. Misalnya, bentuk tugas akhir mau seperti apa, apakah temanya bebas, atau tertentu dan lain-lain. Atau selama perkuliahan HandPhone harus seperti apa, dan lain-lain. Ternyata teknik seperti ini walaupun tidak ada hukuman, tapi karena disepakati bersama dan menjadi komitmen bersama akan sangat membantu, dengan catatan konsisten dilaksanakan bersama. Tentu saja ini adalah salah satu contoh upaya memberikan kewenangan kendali belajar kepada mereka.
Tips #5: Yakini Bahwa Manusi Belajar dengan Cara yang Berbeda Satu Sama lain
Dengan demikian, jangan perlakukan semua peserta dengan cara yang sama. Implikasinya adalah laksanakan tips 2 dan 4 di atas.
Tips #6: Yakinkan Peserta Bahwa Mereka Mampu
Mempersepsi sejak awal bahwa semua peserta atau mahasiswa kita adalah mampu, dan meyakinkan bahwa mereka mampu akan meningkatkan efektifitas pembelajaran. Motivasi belajar akan menurun ketika mereka merasa tidak mampu. Oleh karena itu, tips ke 5 di atas bisa diterapkan disini. dalam artian, jangan sampai memberikan kegiatan belajar yang tidak mungkin mampu mereka capai. Harus yakin bahwa tugas yang kita berikan memang bisa dilakukan dan mereka merasa puas dengan hasil yang telah dilakukannya.
Tips #7: Beri Kesempatan kepada Peserta untuk Melakukan sesuatu Secara Kolaboratif atau Kooperatif
Hal tersebut akan meningkatykan motivasi dan kemenarikan pembelajaran karena ada sedikit kompetisi, apalagi kalau mereka diberi kesempatan untuk saling berbagi ide, pengalaman, argumen secara bebas tanpa harus saling menjatuhkan satu sama lain.
Tips #8: Upayakan Materi yang Disampaikan Kontekstual
Guru atau dosen harus pandai pandai mengaitkan materi yang diajarkan dengan pengetahuan awal audiens atau peserta. Untuk orang dewasa, seperti dalam pelatihan, materi yang tidak relevan atau tidak ada kaitannya dengan kehidupan atau pekerjaan sehari-hari yang ia lakoni maka walaupun harus berbusa-busa kita bicara, tidak akan ada manfaatnya.
Tips #9: Berikan Umpan Balik Segera dan bersifat Deskriptif
Hal ini akan membantu mereka manyadari sudah sejauh mana perkembangan pemehaman atau penguasaan mereka terhadap pengetahuan, keterampilan atau sikap tertentu.
Tips #10: Tingkatkan Jam Terbang
Sebagai penutup, saya ingin mengatakan bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan pengalaman. Sembilan tips di atas akan sempurna dengan senjata pamungkas nomor sepuluh ini.
Menurut Pihasniwati, hypnoteaching merupakan aplikasi atau salah satu terapan dari hipnoterapi. Hypnoteaching berasal dari dua kata, hipnosis dan teaching. Hipnosis merupakan teknik atau praktek dalam memengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam kondisi trance keadaan tidak sadar diri). Teaching merupakan proses pengajaran yang membawa perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi mampu.
"Jadi, hypnoteaching merupakan cara mengajar yang unik, kreatif, dan imajinatif dengan menggunakan seni komunikasi untuk memengaruhi dan menyugesti siswa. Sehingga bisa mengaktifkan inner motivation dan mempersuasi siswa dalam belajar," katanya.
Hypnoteaching merupakan perkembangan ilmu pendekatan pendidikan dengan proses penurunan gelombang otak. Setelah mengikuti pelatihan ini, guru-guru sekolah harus menerapkan hypnoteaching di sekolahnya. Sehingga anak-anak didiknya dapat berkembang dalam menerima proses belajar. "Yang jelas ilmu hypnoteaching ini wajib hukumnya dipakai oleh guru,” katanya.
Salah satu peserta, Mahfud Sidiq, mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat karena dapat membantu mengatur siswa di kelas. Kemudian dapat membantu siswa dalam memenuhi potensinya.


Kelebihan dari metode Hypnoteaching adalah :
1.    Proses belajar mengajar yang lebih dinamis dan ada interaksi yang baik antara pendidik dan peserta didik
2.    Peserta didik dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya
3.    Proses pemberian ketrampilan banyak diberikan disini
4.    Proses pembelajarannya lebih beragam
5.    Peserta didik dapat dengan mudah menguasai materi, karna termotivasi lebih untuk belajar
6.    Pembelajaran bersifat aktif
7.    Pemantauan terhadap peserta didik lebih intensif
8.    Peserta didik lebih dapat berimajinasi dan berfikir kreatif
9.    Peserta didik akan melakukan pembelajaran dengan senang hati
10. Daya serapnya lebih cepat dan lebih bertahan lama, karena peserta didik tidak menghafal
11. Perhatian peserta didik akan tersedot penuh terhadap materi
Kekurangan dari pembelajaran hypnoteaching:
1.    Metode ini belum banyak digunakan oleh para pendidik di Indonesia
2.    Banyaknya peserta didik yang ada disebuah kelas, menyebabkan kurangnya waktu dari pendidik untuk memberi perhatian satu per satu peserta didiknya
3.    Perlu pembelajaran agar pendidik bisa melakukan Hypnoteaching
4.    Tidak semua pendidik menguasai metode ini
5.    Kurangnya sarana dan prasarana yang ada disekolah





1 komentar: